
Sudah Saatnya Pariwisata Berau Menghidupi Warga Berau
egislator Kaltim M. Udin mengatakan, pariwisata Berau mesti dibangun dengan pondasi yang kokoh. Yakni dengan melibatkan sebanyak mungkin warga lokal di dalam industri tersebut. Tuhan menciptakan Berau saat sedang tersenyum. Makanya daerah ini begitu indah. Gunung, daratan, hingga lautnya adalah lukisan-lukisan dari surga. Indah betul. Meski yang baru tereksplorasi saat ini baru keindahan wisata baharinya.
Terbagi menjadi dua kawasan besar. Yakni Kepulauan Derawan dan Bidukbiduk. Dari faunanya, di sana ada penyu hijau, lumba-lumba, hingga biawak. Sementara dari keragaman seni dan budayanya, ada tarian Dayak Benuaq dan Bahay, kerajinan tenun. Hingga sisa kejayaan dua kesultanan yang pernah eksis di kabupaten paling utara di Kaltim itu. Lengkap betul. Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, M. Udin mengungkapkan. Sayang kalau sumber daya yang begitu besar ini. Tidak bisa menjadi tumpuan hidup masyarakat setempat.
Sementara industri pariwisata, membutuhkan keterlibatan banyak orang dari berbagai sektor usaha. Pemandu Wisata Lokal Satu di antara sektor yang mestinya dikerjakan orang lokal adalah menjadi tour guide. Atau pemandu wisata. Selain berdomisili di sana, warga lokal punya keunggulan seperti paham kebiasaan dan budaya setempat. Punya wawasan kedaerahan yang luas, sehingga bisa memberikan informasi dan rekomendasi yang memuaskan wisatawan.
“Misal jika ada pengunjung dari Tarakan menuju Berau, perlu dibuatkan regulasi (wajib pakai tour guide). Tapi tetap dipandu oleh orang lokal. Jadi bisa menyejahterakan warga lokal di wilayah tersebut juga ,” ungkapnya, Jumat 27 Okober 2023.
Namun regulasi penggunaan pemandu wisata. Mesti diimbangi dengan ketersediaan guide yang layak dan profesional. Terampil dalam komunikasi, kalau bisa mampu berbahasa asing. “Masyarakat setempat bisa menjadi pemandu wisata yang profesional dan ramah. Sehingga, dapat memberikan informasi dan pengalaman kepada wisatawan,” imbuhnya.
Peningkatan Sektor Pariwisata Berau Udin bilang, beberapa waktu lalu ia menerima keluhan dari masyarakat Berau. Terutama dari masyarakat pesisir. “Keluhannya terkait pariwisata seperti kurangnya regulasi, infrastruktur, dan keterampilan,” katanya. Destinasi bisa menyerap tenaga lokal. Baik sebagai pekerja, atau penyedia jasa dan kuliner.
Selain itu, warga juga bisa membangun usaha transportasi dan akomodasi yang menunjang destinasi. “Akomodasi menjadi faktor penting untuk menentukan minat dan kenyamanan wisatawan,” ucapnya Udin menyarankan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas akomodasi di Berau, seperti hotel, resort, cottage, dan homestay. Sehingga, mampu menarik minat lebih banyak wisatawan dan memberikan peluang pengembangan ekonomi kepada penduduk setempat.
“Mereka bisa menyewakan rumah atau kamar mereka kepada wisatawan, atau membuka usaha kuliner, souvenir, atau jasa transportasi,” sebutnya. Dan semua itu, perlu peningkatan kompetensi warga. Agar upaya mereka terlibat di industri pariwisata tepat sasaran. Laku, mendatangkan keuntungan, dan tentunya memudahkan serta menyenangkan wisatawan.
Terakhir, Udin menekankan pentingnya memperkuat kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Guna merawat serta mengembangkan pesona pariwisata Berau. Sesuai konsep sustainable tourism. Menurutnya, langkah ini akan mengoptimalkan upaya dalam mempromosikan, melindungi, dan melestarikan kekayaan pariwisata di daerah tersebut. “Masyarakat juga bisa berpartisipasi dan berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam dan budaya Berau,” pungkasnya.
Sumber : kaltimfaktual.co