Revitalisasi Hampir Rampung, Museum Kamar Bola Siap Jadi Destinasi Wisata Baru
TELUK BAYUR – Revitalisasi gedung dan halaman Museum Kamar Bola yang ada di Jalan Kamar Bola, Teluk Bayur saat ini hampir rampung. Tinggal menyisakan pemasangan komponen-komponen yang berkaitan dengan wisata edukasi Tambang Batu Bara dan sejarah Tambang batu bara pertama kali oleh Belanda di Teluk Bayur.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Pengembangan Destinasi Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Samsiah mengatakan, Kamar Bola merupakan salah satu cagar budaya yang ada di Kota Tua Teluk Bayur. Ke depannya akan difungsikan menjadi museum batu bara.
“Ke depannya kami akan berusaha kolaborasi dan bersinergi dengan perusahaan tambang batu bara yang ada di Kabupaten Berau,” ungkapnya.
Pengelolaan museum batu bara itu rencananya akan diserahkan pada kelompok sadar wisata Stainkollen Teluk Bayur. Sehingga dalam waktu dekat pihak Disbudpar akan mengajak Kelompok Sadar wisata Stainkollen studi tur ke museum batu bara yang ada di Sumatera Selatan.
“Tujuannya agar mereka paham, bagaimana cara mengelola museum batu bara yang benar,” jelasnya.
Terkait akses menuju museum, ia menerangkan sesuai masterplan Dinas PUPR Kaltim, Sekolah Dasar yang ada di depan Museum Kamar bola tersebut akan direlokasi.
“Tapi untuk relokasi SD tersebut kita tidak bisa lakukan sesegera mungkin, karena Dinas Pendidikan baru saja menambah bangunan tingkat dua di SD tersebut,” tuturnya. “Namun kata lurah Teluk Bayur jika SD itu direlokasi, lahannya sudah siap,” sambung Samsiah.
Sedangkan untuk akses sementara ini, sembari menunggu relokasi SD tersebut, pihaknya menyiapkan jalan alternatif melalui sisi belakang museum, yaitu melewati Gang Kamar Bola dan pada masterplan kota juga nantinya akan disediakan jalur melalui sisi sungai. Karena museum Kamar Bola ini berada di samping Sungai Segah.
“Jadi ke depannya akan kita buatkan dermaga pariwisata di sisi sungai. Sehingga ada wisata susur sungai untuk melihat Keraton Sambaliung, Museum Batiwakkal, Museum siRaja dan juga museum Batu Bara,” katanya.
“Ini semua butuh effort, jadi harapan saya bisa saling berkolaborasi dan bersinergi untuk membuat wisata susur sungai ini, ya kita berdoa aja agar semua bisa terwujud,” tutupnya.
Sumber : berau.prokal.co