
12 Kampung Dapat Rehabilitasi Mangrove
Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) memilih enam kecamatan yang bakal menjadi lokasi bagi program rehabilitasi mangrove di Kaltim.
Kepala Kelompok Kerja Edukasi Sosialisasi BGRM, Suwignya mengatakan, setelah melakukan sosialisasi dan pemaparan program Mangrove for Coastal Resilience (M4CR) di Berau, pihaknya memilih enam kecamatan. Di antaranya Biatan, Bidukbiduk, Pulau Derawan, Sambaliung, Tabalar, dan Talisayan.
“Untuk total luasan mangrove yang bakal mendapatkan program rehabilitasi gratis dari pemerintah pusat ini seluas 1.320 hektare (Ha),” ungkapnya.
Berdasarkan hasil audiensi dan pemetaan tim terkait yang turun ke lapangan. Program tersebut ditarget akan berjalan secepatnya, kemungkinan dimulai akhir tahun ini untuk Berau.
Dirincikan, untuk Kecamatan Biatan ada Kampung Biatan Lempake seluas 14 ha, dan Kampung Karangan dengan luas 21 ha. Selanjutnya, untuk Kecamatan Bidukbiduk di Kampung Partai Harapan dengan luasan lahan mangrove 23 ha, Kampung Dumaring 15 ha.
Di Kecamatan Pulau Derawan ada 2 kampung yaitu Pegat Batumbuk dengan luas area 700 ha, dan Kampung Tanjung Batu seluas 18 ha. Dua kampung di Kecamatan Tabalar, Kampung Buyung-Buyung seluas 28 ha, dan Kampung Tabalar Muara seluas 97 ha.
Terakhir di Kecamatan Sambaliung yang paling banyak mendapatkan jatah program rehabilitasi mangrove. Tercatat 4 kampung yaitu Gurimbang seluas 26 ha, Kampung Pilanjau 100 ha, Suaran 248 ha, dan Sukan Tengah seluas 30 ha.
“Kami bersinergi dengan semua pihak sampai lintas sektor, mulai dari pemerintah pusat ke Pemprov, Pemkab hingga perguruan tinggi, TNI/Polri, masyarakat, NGO, swasta dan dunia usaha, agar program rehabilitasi ini bisa berjalan sebagaimana mestinya,” jelasnya.
Dibebernya, komponen kegiatan M4CR adalah penguatan kebijakan dan institusi untuk pengelolaan mangrove, rehabilitasi dan pengelolaan lanskap mangrove berkelanjutan, pengembangan mata pencaharian untuk komunitas mangrove, serta manajemen kegiatan.
Sebelumnya, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Berau, Muhammad Said sangat mendukung program pelestarian dan perlindungan terhadap ekosistem mangrove yang ada di Berau tersebut. Selama ini diakuinya Pemkab Berau belum terlalu fokus untuk penyelamatan atau pelestarian mangrove.
“Ternyata manfaat mangrove sangat luar biasa ketika dijaga dan dilestarikan dengan baik. Komitmen BRGMini mudah-mudahan berdampak untuk mangrove di Berau,” harapnya.
“Program ini diharapkan berjalan ketika ada sinergitas dan kolaborasi semua stakeholder. Mulai dari NGO, aparatur keamanan yang ada di level kecamatan dan kampung,” paparnya. (*/aja/arp)